Sabtu, 01 Desember 2007

Bersama Malam Kesunyian Tlah Hilang

Malam mulai membaca kesunyian hari ini
Kesunyian yang tlah lama diam
Dan hampir tak berkata
Malam berikutnya kembali hadir tuk menghapus kesunyian
Kesunyian yang tak pernah terlihat
Kini..
Bersama malam yang pekat kesunyian tlah hilang
Namun malam akan selalu hadir
Dan bersama malam akan kulebur segala bentuk kesunyian

3 komentar:

andy mengatakan...

wei Ani...
Seumur-umur saya blom pernah dengar hujan merintih ? serius...
klo suara tetesannya yang keras di seng kostanku, sering...
ato jangan-jangan karena kau sering pulang malam trus dengan suara hujan yang merintih ya di jalanan...

Klo hujan, dua ji yang kuingat, mendaki gunung sama Tia, hehehee...
pasti ko bilang pemimpi ma gila ka lagi...:(

Anonim mengatakan...

Hujan merintih, kodok ngapain?

Ini hal teraneh dalam hidupku
Sebuah cerita yang tak pernah terbayang
Kisah malam yang tak pernah berakhir atau sang hujan yang dinanti sang kodok. Kalau hujan merintih. Bagaimana dengan sang kodok?
Ini takdir atau apa?
Sang kodok pun ikut bernyanyi... dikutip dari lagu dulu.

andy mengatakan...

Ani...
Kadang dunia memerlukan seorang yang gilaaaaaaaaaaa...
namanya juga usaha, sempatttt....