Kamis, 14 Februari 2008

Kembali Seperti Dulu (Realistis)

MAKASSAR, (140208)
Malam pukul 120.30 wita.

Kumulai menulis dengan kalimat kembali seperti dulu. Kalimat tersebut terlontar dari bibir kawanku, (teman kerja) kebetulan malam itu, aku dan dia makan malam bersama. Sambil menunggu pesanan.

"Kembali Seperti Dulu" untuk kedua kalinya kalimat itu diucapkan tetapi kali ini disertai dengan kalimat "Saya ingin Realistis"

Setelah berpetualang, mewujudkan mimpinya, lalu mimpi itu terwujud. Kebahagiaan tersirat dari raut wajahnya yang lucu. Tetapi, hanya sekejap impiannya pun sirna.

Ya, katanya hanya sekejap, tetapi mampu membuatnya melayang ke angkasa.
Lalu, HUP. Tersungkur dan jatuh. Semua hanya seperti mimpi, datang dan berlalu begitu saja.

Tidak membuatnya, sakit hati ataupun kecewa. Namun, mimpi itu setiap hari membuatnya termenung.

Aduuhhhhhhhhh kasian. Aku melihatnya, dia kehilangan semangat, bahkan berpengaruh pada pekerjaannya sebagai wartawan dalam menulis berita.

UUUPPSSSSS, bisa gawat neh. Berita yang disuguhkan ke ribuan masyarakat atau pembaca akan bermakna murung. KACIAN, kataku dalam hati.

"Kembali Seperti Dulu" mungkin itu lebih baik daripada harus bunuh diri, Kanwan !!!!!!!!!

Minggu, 10 Februari 2008

BOSAN

Minggu 10 Februari

Malam mulai merambat berirama, lambat laun merasuk kesela-sela tubuh nan kaku
semua terasa kaku, semua terasa sepi tidak ada cela yang mampu mengisi kesunyian itu.

Tetapi tidak juga terasa hampa, pekerjaan yang menyenangkan mampu mengalahkan segalanya.

Di kantor, seperti biasa aku mulai mengerjakan tugas yang telah menjadi tanggung jawabku.
tidak seperti biasanya, sebab hari ini sungguh membosankan,sungguh menjenuhkan dan entah kata apalagi yang berkaitan dengan kata-kata itu.

Setidaknya hari ini aku hanya bisa teriak, Bosannnnnnnnnn